24 Januari 2012

Culture in Japan: Matsuri 2

Japanese culture..

Matsuri bagian 2:

6. Obon (Festival Lentera)

Tanggal 5 Agustus. Obon merupakan adat/ tradisi unuk Jepang untuk mengenang roh nenek moyang yang diharapkan bisa membimbing agar memperoleh kebahagiaan hidup. Dari Juli- Agustus banyak dikenal dengan Omatsuri/Festival seluruh kota, termasuk Kyoto Gion Matsuri, Osaka Tenjin Matsuri, dll. Obon dimeriahkan dengan pesta kembang api yang diselenggarakan di sungai Sumudia di Tokyo. Adapun tarian festival Obon yang ditampilkan di seluruh kota denan para penari yang mengenakan kimono musim panas. Mereka membentuk lingkaran mengelilingi panggung bambu yang tinggi sebagai hiburan spesial. Karena itu banyak karyawan dan pegawai kantor yang mengambil cuti untuk merayakan obon bersama keluarga sekaligus ziarah ke makam nenek moyang.


7. Otsukimi (Fetival Melihat Bulan)

Jepang menggunakan kalender bulan, perhitungan hari dan bulan dihitung menurut besar dan penyusutan bulan. Pada tanggal 15 September merupakan bulan penuh tau FullMoon yang bertepatan dengan bulan panen bagi para petani di Jepang. Kalender bulan tertua datang ke Jepang dari Dinasti Tang (China) atau pada zaman Heian. Tradisi ini menyimbolkan kelahiran kembali, keabadian dan rasa syukur.


8. Taii Ku No Hi (Health- Sports Day)

Tanggal 10 Oktober, seluruh sekolah di Jepang menyediakan lapangan untuk karnaval atletik, Juga sebagai hari libur nasional yang diambil dari peringatan Tokyo Olympic Games tahun 1964. Festival ini memberikan kesempatan orang tua untuk menyiapkan Obentou/ bekal makan siang yang dimakan sambil melihat anak mereka ikut bertanding.

9. Shichi-Go-San (7-5-3)

Pada tanggal 15 November, anak perempuan yang berumur 7 dan 3 tahun serta anak laki2 yang berumur 5 tahun mengunjungi kuil dengan ditemani orang tua mereka. Anak perempuan berumur 7 tahun memakai kimono, sedangkan anak perempuan berumur 3 tahun mengenakan mantel merah dan kimono (double), untuk anak laki2 berumur 5 tahun biasanya memakai jaket. Di kuil, Biksu Shinto memulai uapacara pemurnian untuk menjamin kesehatan pertumbuhan anak. Zaman dulu, tradisi ini dikenal dengan Festival Obi. Sebutan Shichi-Go-San ada setelah Era Meiji dan mulai populer di Tokyo- Kansai dan dirayakan secara nasional.

10. Saimatsu (The Year End)

Tanggal 28 Desember merupakan hari terakhir para pegawai kantor masuk kerja, sebagai persiapan untuk membersihkan rumah untuk mengakhiri dan menyambut tahun baru, biasanya disebut Osoji. Hidangan khusus Saimatsu, yaitu kue nasi atau Kagami-Mochi dicampur dengan soup yang bisa di pesan dari restoran. Kemudian Toshi-Koshi Soba, yaitu Mie daging rusa. Adat menyediakan Toshi-Koshi Soba sudah ada sejak zaman Edo dan dimakan setelah bunyi lonceng atau tanda tahun baru.

Followers:

  © Blogger templates ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP